A. Pengantar
Bab
II Tinjauan Pustaka / Dasar Teori / Telaah Pustaka / Landasan Teori merupakan
bagian yang kerap kali digunakan sebagai ajang mempertebal proposal penelitian/makalah/skripsi/jurnal
ilmiah lainnya. Namun, presepsi ini tentu saja amat salah. Bab II Tinjauan
Pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi pembaca yang belum memahami
istilah yang sulit atau makna tertentu dalam penelitian. Bab II juga harus bisa
menjadi dasar pemikiran dan teori terkait dengan penelitian, sehingga teori
yang digunakan dalam suatu penelitian harus terdapat pada bab ini. Bab II
Tinjauan Pustaka terdiri dari :
A. Kajian
Pustaka
B. Teori
Penelitian yang Relevan (jika ada)
C. Kerangka
Pikir
D. Hipotesis
Penelitian (tidak wajib)
B.
Kajian Pustaka
Dalam penulisan Kajian
Pustaka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Hal-hal
yang harus ditulis
Bagian ini harus mencantumkan
hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan dikutip hanya yang terpenting saja
(tidak semua dicantumkan). Contoh, judul penelitian: "Daun Pandan Sebagai
Suplemen Nafsu Makan". Hal yang perlu dicantumkan
dalam Kajian Pustaka yaitu:
a.
Daun
Pandan
b.
Kandungan
Zat Kimia Daun Pandan
c.
Suplemen
Nafsu Makan
2.
Penulisan
Kutipan (Sitasi)
Sebagian besar kajian
pusataka didapatkan dari teori atau pendapat orang lain bukan? Nah disinilah
peran kutipan untuk menuliskan teori atau pendapat seseorang terkait dengan
penelitian yang dikaji. Semisal di buku karangan Ave yang ditulis pada tahun
2020 tertulis, "Daun pandan memiliki aroma yang wangi layaknya mawar"
kemudian kita mencantumkan kalimat tersebut sebagai referensi. Maka dapat ditulis
sebagai berikut:
“Menurut Ave (2020) daun pandan memiliki aroma yang wangi layaknya mawar”
atau “Daun pandan adalah jenis tanaman yang wangi layaknya bunga mawar (Ave, 2020)”
Pada Sub Bab “Kajian
Pustaka”, cukup dituliskan sitasi saja, yaitu Nama Penulis dan Tahun. Penulisan sumber lengkap dituliskan di
Daftar Pustaka.