Kamis, 13 Juli 2017

PANDUAN PEMBUATAN JUDUL PENELITIAN DAN COVER SAMPUL



A.      Pengantar
Judul penelitian merupakan komponen utama dalam sebuah identitas penelitian yang menggambarkan inti utama penelitian yang dilakukan.  Tidak sedikit peneliti remaja yang mengaitkan judul penelitian dengan keseluruhan hasil penelitian. Peneliti remaja menganggap bahwa apabila judul penelitian sama, maka keseluruhan penelitian juga sama, sehingga mereka berganti topik penelitian. Hal tersebut merupakan kesalahpahaman yang harus diperbaiki. Sebenarnya yang dimaksud penelitian sama atau tidak dapat ditinjau dari metode penelitian yang dilakukan, bukan judul penelitian. Judul penelitian sama namun metode berbeda sudah layak disebut menjadi penelitian baru.

Contoh :
1.       Penelitian A
a.       Judul Penelitian : Almari Pengering Pakaian Hemat Energi.
b.       Metode Pengeringan : Memanfaatkan panas briket pada tungku bagian almari, suhu dapat mencapai 100 derajat Celcius.
c.       Kelemahan : Suhu panas mengakibatkan warna baju pudar.
d.       Kelebihan : Cepat kering.
2.     Penelitian B
a.       Judul Penelitian : Almari Pengering Pakaian Hemat Energi.
b.       Metode Pengeringan : Menggunakan energi listrik yang bersumber dari panel surya, suhu maksimal 40 derajat Celcius.
c.       Kelemahan : Proses pengeringan membutuhkan waktu lama.
d.       Kelebihan : Warna baju stand out.
Pada penelitian A dan penelitian B memiliki judul yang sama, namun memiliki metode dan hasil yang berbeda, sehingga kedua penelitian tersebut berbeda. Mengapa bisa begitu? Metode dalam penelitian akan mempengaruhi keseluruhan penelitian, walaupun hanya berbeda satu hal saja. Pada contoh diatas, perbedaan penelitian terletak hanya pada sumber bahan untuk pengeringannya saja. Pada penelitian A menggunakan briket, sedangkan penelitian B menggunakan tenaga panel surya yang bersumber dari sinar matahari. 

B.      Kaidah Pembuatan Judul Penelitian
Adapun kaidah dalam pembuatan judul penelitian, yaitu:
1.       Tidak Terlalu Panjang, Cermati Aturan Lomba
Judul yang terlalu panjang merupakan ciri-ciri judul yang kurang baik. Perhatika jumlah maksimal kata dalam judul pada setiap aturan lomba. Apa itu jumlah maksimal kata? Perhatikan contoh judul berikut: “Almari Pengering Pakaian Hemat Energi”. Judul tersebut terdiri dari 5 kata, apabila batas maksimal dalam suatu lomba adalah 10 kata, maka judul tersebut masih diperbolehkan. Judul yang baik terdiri dari 8-12 kata, untuk LPSN SMP adalah 10 kata (maksimal).
2.       Gunakan Sub Judul (Penjelas Judul) Apabila Diperlukan
Judul berbeda dengan sub judul. Apabila ada lomba yang membatasi jumlah maksimal kata dalam judul, maka sub judul tidak termasuk. Perhatikan contoh judul berikut: "Almari Pengering Pakaian Hemat Energi" (Teknologi Pengering Pakaian yang Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Briket Daun). Judul : "Almari Pengering Pakaian Hemat Energi", sedangkan Sub Judul : (Teknologi Pengering Pakaian yang Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Briket Daun).
Catatan : Sub judul yang terlalu panjang juga tidak baik, gunakan judul yang singkat padat dan jelas. Khusus penelitian teknik, judul penelitian biasanya nama produk atau alat tersebut.
3.       Tidak Mengandung Unsur Sara
Judul penelitian tidak boleh menyinggung suatu instansi atau orang lain. Buatlah judul penelitian yang menarik, tidak alay, dan tetap formal atau resmi.
4.       Judul Harus Menggambarkan Keseluruhan Isi Penelitian
Jangan membuat judul yang bombastis, apabila tidak sesuai dengan isi atau hasil penelitian yang dilakukan. Ibarat orang yang suka berjanji, namun tidak pernah menepati janjinya. Bagaimana cara mengetahui judul yang telah dibuat sudah menggambarkan isi penelitian? Mudah saja, silakan tulis apa saja yang paling penting dari penelitian yang Anda lakukan. Harusnya judul penelitian yang dibuat sudah menggambarkan apa yang sudah dituliskan terkait dengan kepentingan dan pokok penelitian yang dilakukan.
5.       Judul Penelitian Harus Sesuai dengan Kaidah Baku
Gunakan judul pada tempatnya sesuai dengan aturan lomba yang berlaku. Apabila lomba yang diikuti tidak menggunakan Bahasa Inggris, maka tidak perlu bergaya membuat judul penelitian menggunakan Bahasa Inggris. Kita berada di Indonesia, banggalah menggunakan Bahasa Indonesia. Apabila terdapat lomba atau instansi yang menyarankan menggunakan Bahasa Inggris, seperti ISPO dan LPB, maka silakan membuat judul dengan Bahasa Inggris, karena biasanya pada beberapa lomba, menggunakan Bahasa Inggris dapat menambah poin penilaian.

C.      Cara Membuat Judul Penelitian yang Baik dan Menarik (Eye Catching)
Menarik atau tidak judul suatu penelitian sangat tergantung selera peneliti atau tim penilai, tetapi yang paling penting adalah judul penelitian tersebut dapat menggambarkan isi atau hasil penelitian. Judul menarik dapat dibuat menggunakan kreatifitas masing-masing. Untuk memperkaya kata, sering-seringlah membaca dan berlatih menulis menggunakan pilihan kata dan majas. Pada judul penelitian dapat ditambahkan sedikit majas, namun jangan lupa untuk tetap menggunakan bahasa sesuai EYD, karena judul penelitian pada karya tulis ilmiah harus formal atau resmi. Judul penelitian pada karya tulis ilmiah memang harus formal, namun dalam membuat judul penelitian jangan terlalu kaku dan terlalu formal. Ciri-ciri judul eye catching : Dapat membuat pembaca bertanya-tanya dan penasaran terhadap penelitian yang dilakukan
Contoh judul penelitian dari finalis dan pemenang OPSI dan LKIR-LIPI:
1.     "Perempuan-Perempuan Berbalut Tanah Liat"
2.     "Tiada Sisi Diagonal Pun Jadi"
3.     "Banyak Anak Banyak Rejeki VS 2 Anak Lebih Baik"

D.      Kontribusi Judul Penelitian Dalam Penilaian Lomba
. Kontribusi judul penelitian dalam meloloskan karya penelitian lomba sangat besar. Ketahuilah bahwa dalam sistem selekse karya penelitian, pertama kali yang dilakukan oleh dewan juri adalah membaca judul. Apabila judul tidak layak dan penelitian yang dilakukan tidak ada unsur kebaruan, maka dinyatakan tidak lolos tanpa melihat isi makalah secara keseluruhan. Percaya atau tidak? Mari kita mencoba praktek layaknya menjadi dewan juri nasional.
Bayangkan dalam kompetisi ilmiah OPSI, LKIR, LPSN, terdapat hampir ribuan makalah, Apakah juri akan mengoreksi dan membaca keseluruhan isi makalah? Tidak! Dewan juri hanya akan melihat judul terlebih dahulu. Apa saja yang dinilai? Apakah penelitian yang ditulis dalam judul sudah sering dilakukan? Jika benar, maka makalah tersebut langsung dinyatakan tidak lolos, padahal kita mengetahui juri sama sekali belum melihat isi makalah secara keseluruhan. Juri Nasional sudah sangat hafal dengan penilitian para peneliti remaja yang baru atau hanya sekedar pengulangan tanpa ada pengembangan. Judul yang menarik akan memikat hati juri untuk menuju tahap berikutnya, yaitu membaca isi makalah secara keseluruhan.

E.      Format dan Sistematika Judul Penelitian
Secara umum, judul penelitian memiliki sistematika sebagai berikut:
1.       Judul Penelitian
2.       Logo Sekolah/Instansi
3.       Maksud dan Tujuan Penelitian (Untuk mengikuti lomba......)
4.       Identitas Peneliti : Nama peneliti (ketua dan anggota), No.Induk/NIM/NIP, dll.
5.       Nama Sekolah/Instansi
6.       Tahun Penelitian (Mulai dilakukannya penelitian)
7.       Nama Guru Pembimbing (Tergantung aturan lomba)
Catatan : Sistematika diatas dapat berubah, silakan menyesuaikan dengan  aturan lomba yang diikuti.

1 komentar: