A. Pengantar
Judul
penelitian merupakan komponen utama dalam sebuah identitas penelitian yang
menggambarkan inti utama penelitian yang dilakukan. Tidak sedikit peneliti remaja yang mengaitkan
judul penelitian dengan keseluruhan hasil penelitian. Peneliti remaja menganggap
bahwa apabila judul penelitian sama, maka keseluruhan penelitian juga sama, sehingga
mereka berganti topik penelitian. Hal tersebut merupakan kesalahpahaman yang harus
diperbaiki. Sebenarnya yang dimaksud penelitian sama atau tidak dapat ditinjau
dari metode penelitian yang dilakukan, bukan judul penelitian. Judul penelitian
sama namun metode berbeda sudah layak disebut menjadi penelitian baru.
Contoh :
1.
Penelitian A
a. Judul
Penelitian : Almari Pengering Pakaian Hemat Energi.
b. Metode
Pengeringan : Memanfaatkan panas briket pada tungku bagian almari, suhu dapat
mencapai 100 derajat Celcius.
c. Kelemahan
: Suhu panas mengakibatkan warna baju pudar.
d. Kelebihan
: Cepat kering.
2.
Penelitian B
a. Judul
Penelitian : Almari Pengering Pakaian Hemat Energi.
b. Metode
Pengeringan : Menggunakan energi listrik yang bersumber dari panel surya, suhu
maksimal 40 derajat Celcius.
c. Kelemahan
: Proses pengeringan membutuhkan waktu lama.
d. Kelebihan
: Warna baju stand out.
Pada
penelitian A dan penelitian B memiliki judul yang sama, namun memiliki metode
dan hasil yang berbeda, sehingga kedua penelitian tersebut berbeda. Mengapa
bisa begitu? Metode dalam penelitian akan mempengaruhi keseluruhan penelitian,
walaupun hanya berbeda satu hal saja. Pada contoh diatas, perbedaan penelitian
terletak hanya pada sumber bahan untuk pengeringannya saja. Pada penelitian A
menggunakan briket, sedangkan penelitian B menggunakan tenaga panel surya yang
bersumber dari sinar matahari.
B. Kaidah Pembuatan Judul Penelitian
Adapun kaidah dalam
pembuatan judul penelitian, yaitu:
1.
Tidak
Terlalu Panjang, Cermati Aturan Lomba
Judul
yang terlalu panjang merupakan ciri-ciri judul yang kurang baik. Perhatika jumlah
maksimal kata dalam judul pada setiap aturan lomba. Apa itu jumlah maksimal
kata? Perhatikan contoh judul berikut: “Almari Pengering Pakaian Hemat Energi”.
Judul tersebut terdiri dari 5 kata, apabila batas maksimal dalam suatu lomba
adalah 10 kata, maka judul tersebut masih diperbolehkan. Judul yang baik terdiri
dari 8-12 kata, untuk LPSN SMP adalah 10 kata (maksimal).
2.
Gunakan Sub
Judul (Penjelas Judul) Apabila Diperlukan
Judul
berbeda dengan sub judul. Apabila ada lomba yang membatasi jumlah maksimal kata
dalam judul, maka sub judul tidak termasuk. Perhatikan contoh judul berikut:
"Almari Pengering Pakaian Hemat Energi" (Teknologi Pengering Pakaian
yang Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Briket Daun). Judul : "Almari
Pengering Pakaian Hemat Energi", sedangkan Sub Judul : (Teknologi Pengering
Pakaian yang Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar Briket Daun).
Catatan : Sub judul
yang terlalu panjang juga tidak baik, gunakan judul yang singkat padat dan
jelas. Khusus penelitian teknik, judul penelitian biasanya nama produk atau
alat tersebut.
3.
Tidak
Mengandung Unsur Sara
Judul penelitian
tidak boleh menyinggung suatu instansi atau orang lain. Buatlah judul
penelitian yang menarik, tidak alay,
dan tetap formal atau resmi.
4.
Judul Harus
Menggambarkan Keseluruhan Isi Penelitian
Jangan
membuat judul yang bombastis, apabila tidak sesuai dengan isi atau hasil
penelitian yang dilakukan. Ibarat orang yang suka berjanji, namun tidak pernah menepati
janjinya. Bagaimana cara mengetahui judul yang telah dibuat sudah menggambarkan
isi penelitian? Mudah saja, silakan tulis apa saja yang paling penting dari
penelitian yang Anda lakukan. Harusnya judul penelitian yang dibuat sudah
menggambarkan apa yang sudah dituliskan terkait dengan kepentingan dan pokok penelitian
yang dilakukan.
5.
Judul Penelitian
Harus Sesuai dengan Kaidah Baku
Gunakan
judul pada tempatnya sesuai dengan aturan lomba yang berlaku. Apabila lomba
yang diikuti tidak menggunakan Bahasa Inggris, maka tidak perlu bergaya membuat
judul penelitian menggunakan Bahasa Inggris. Kita berada di Indonesia,
banggalah menggunakan Bahasa Indonesia. Apabila terdapat lomba atau instansi
yang menyarankan menggunakan Bahasa Inggris, seperti ISPO dan LPB, maka silakan
membuat judul dengan Bahasa Inggris, karena biasanya pada beberapa lomba, menggunakan
Bahasa Inggris dapat menambah poin penilaian.
C.
Cara Membuat
Judul Penelitian yang Baik dan Menarik (Eye
Catching)
Menarik
atau tidak judul suatu penelitian sangat tergantung selera peneliti atau tim
penilai, tetapi yang paling penting adalah judul penelitian tersebut dapat
menggambarkan isi atau hasil penelitian. Judul menarik dapat dibuat menggunakan
kreatifitas masing-masing. Untuk memperkaya kata, sering-seringlah membaca dan
berlatih menulis menggunakan pilihan kata dan majas. Pada judul penelitian
dapat ditambahkan sedikit majas, namun jangan lupa untuk tetap menggunakan
bahasa sesuai EYD, karena judul penelitian pada karya tulis ilmiah harus formal
atau resmi. Judul penelitian pada karya tulis ilmiah memang harus formal, namun
dalam membuat judul penelitian jangan terlalu kaku dan terlalu formal. Ciri-ciri
judul eye catching : Dapat membuat
pembaca bertanya-tanya dan penasaran terhadap penelitian yang dilakukan
Contoh judul penelitian dari finalis
dan pemenang OPSI dan LKIR-LIPI:
1.
"Perempuan-Perempuan Berbalut Tanah Liat"
2.
"Tiada Sisi Diagonal Pun Jadi"
3.
"Banyak Anak Banyak Rejeki VS 2 Anak Lebih
Baik"
D. Kontribusi Judul Penelitian Dalam Penilaian
Lomba
.
Kontribusi judul penelitian dalam meloloskan karya penelitian lomba sangat
besar. Ketahuilah bahwa dalam sistem selekse karya penelitian, pertama kali
yang dilakukan oleh dewan juri adalah membaca judul. Apabila judul tidak layak
dan penelitian yang dilakukan tidak ada unsur kebaruan, maka dinyatakan tidak
lolos tanpa melihat isi makalah secara keseluruhan. Percaya atau tidak? Mari
kita mencoba praktek layaknya menjadi dewan juri nasional.
Bayangkan
dalam kompetisi ilmiah OPSI, LKIR, LPSN, terdapat hampir ribuan makalah, Apakah
juri akan mengoreksi dan membaca keseluruhan isi makalah? Tidak! Dewan juri
hanya akan melihat judul terlebih dahulu. Apa saja yang dinilai? Apakah
penelitian yang ditulis dalam judul sudah sering dilakukan? Jika benar, maka
makalah tersebut langsung dinyatakan tidak lolos, padahal kita mengetahui juri
sama sekali belum melihat isi makalah secara keseluruhan. Juri Nasional sudah
sangat hafal dengan penilitian para peneliti remaja yang baru atau hanya
sekedar pengulangan tanpa ada pengembangan. Judul yang menarik akan memikat
hati juri untuk menuju tahap berikutnya, yaitu membaca isi makalah secara
keseluruhan.
E. Format dan Sistematika Judul Penelitian
Secara umum, judul
penelitian memiliki sistematika sebagai berikut:
1.
Judul Penelitian
2.
Logo Sekolah/Instansi
3.
Maksud dan Tujuan Penelitian (Untuk mengikuti
lomba......)
4.
Identitas Peneliti : Nama peneliti (ketua dan anggota),
No.Induk/NIM/NIP, dll.
5.
Nama Sekolah/Instansi
6.
Tahun Penelitian (Mulai dilakukannya penelitian)
7.
Nama Guru Pembimbing (Tergantung aturan lomba)
Catatan :
Sistematika diatas dapat berubah, silakan menyesuaikan dengan aturan
lomba yang diikuti.
mohon di share rujukannya mas bro..
BalasHapus